Belajar Bahasa, Belajar Bertumbuh: Perjalanan Karier Pak Dedi di Yifang

Ketika pertama kali melangkah masuk ke lingkungan kerja Yifang, Pak Dedi membawa satu bekal yang terasa belum cukup: kemampuan berbahasa Mandarin yang masih terbatas. Skor uji kemahiran bahasanya kala itu belum terlalu tinggi, dan ia sendiri mengaku sempat ragu apakah bisa menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang penuh tuntutan komunikasi lintas bahasa.

Namun waktu membuktikan, keterbatasan bukanlah penghalang. Justru dari titik awal yang sederhana itulah, perjalanan pembelajaran dan pertumbuhan karier dimulai. Selama delapan tahun bekerja di Yifang, kemampuan Mandarin Pak Dedi berkembang pesat. Ia tidak hanya mampu memahami instruksi dan berdiskusi, tetapi juga menjadi penghubung yang efektif dalam menjembatani komunikasi antarbudaya.

“Dulu saya sempat takut salah ngomong,” kenangnya sambil tersenyum. “Tapi lama-lama, dengan praktik sehari-hari dan dorongan dari rekan-rekan, saya jadi lebih percaya diri.”

Pengalaman itu membawanya pada satu kesadaran penting: penguasaan bahasa bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan kunci untuk membuka peluang lebih luas di dunia kerja. Bagi Pak Dedi, belajar bahasa berarti belajar memahami pola pikir, cara bekerja, hingga strategi berkomunikasi yang khas dari perusahaan Tiongkok.

Selain bahasa, ia juga menekankan pentingnya sikap adaptif. Budaya kerja di Yifang menuntut kedisiplinan, kecepatan mengambil keputusan, serta keberanian menghadapi tantangan. Menurutnya, karyawan Indonesia yang mampu menyesuaikan diri dengan ritme ini memiliki peluang besar untuk berkembang.

“Yang dicari bukan hanya penerjemah,” jelasnya. “Tapi orang yang bisa mengerti kebutuhan perusahaan, lalu memberi solusi. Jadi lebih dari sekadar menerjemahkan kata, melainkan menerjemahkan strategi.”

Seiring waktu, peran Pak Dedi di Yifang pun semakin berkembang. Ia tidak lagi hanya fokus pada tugas-tugas teknis, melainkan juga terlibat dalam proses pengambilan keputusan, membimbing rekan kerja, dan ikut serta membangun sistem yang lebih baik. Transformasi itu, menurutnya, tidak mungkin terjadi tanpa semangat belajar yang konsisten.

Baginya, kunci bertahan dan bertumbuh di perusahaan Tiongkok terletak pada dua hal: kompetensi dan mentalitas. Kompetensi meliputi bahasa, pengetahuan teknis, dan keterampilan profesional. Mentalitas menyangkut kesiapan menghadapi tekanan, kemampuan berkolaborasi, dan kemauan untuk terus memperbaiki diri.

Cerita Pak Dedi menjadi cermin bahwa peluang selalu terbuka bagi mereka yang mau berusaha. Dari keterbatasan awal hingga kini menjadi sosok yang berpengaruh di lingkungan kerja, ia menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang dalam sekejap, melainkan melalui proses belajar yang konsisten dan tekun.

“Kalau kita mau serius, hasilnya akan kelihatan. Perusahaan pun melihat itu. Bukan hanya bahasa, tapi juga sikap dan kontribusi kita sehari-hari,” tutupnya.

Perjalanan Pak Dedi adalah bukti bahwa bekerja di perusahaan Tiongkok bukan sekadar soal karier, melainkan juga ruang untuk mengasah diri. Bahasa, budaya, dan tantangan yang ditemui di sana bisa menjadi batu loncatan bagi siapa pun yang ingin naik level dalam dunia profesional.

Ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana Pak Dedi menghadapi tantangan, membangun kepercayaan, hingga akhirnya menjadi manager di Yifang? Jangan lewatkan video lengkap perjalanan kariernya di Yifang Talks melalui channel YouTube Yifang Academy.

Jangan lupa untuk subscribe, like, comment, dan share video YouTube Yifang Academy, agar semakin banyak orang yang bisa belajar dan terinspirasi dari kisah nyata perjalanan karier seperti Pak Dedi.

SIAP BERPIKIR SEPERTI INTRAPRENEUR?.

Punya skill Mandarin? Ingin lebih dari sekadar bantu translate?

Yifang Academy membuka pintu untuk kamu yang ingin belajar langsung dari sistem perusahaan Tiongkok dan naik level dari dalam.

Kami latih.

Kami bimbing.

Kamu buktikan kontribusimu.

📩 Isi form ini dan dapatkan akses ke program karier intrapreneur — GRATIS.

Kami kirimkan panduan, peluang, dan info eksklusif langsung ke email kamu!

👉 https://bit.ly/4lu5uRj

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *